Bima Satria Garuda bukanlah satu-satunya Tokusatsu Indonesia yang saat ini sedang eksis. Jauh dari pusat pemerintahan RI, di sebuah kota di provinsi paling timur di Pulau Jawa sekelompok anak muda yang tergabung dalam "Origin Pictures" menciptakan kreasi tokusatsu mereka sendiri yang tidak kalah keren dengan yang sudah komersil di TV.
Tokusatsu indie karya arek-arek Surabaya ini berjudul Spheres Trinity. Berkisah tentang kehidupan seorang perawat cantik bernama Dewi yang kehidupannya berubah total setelah dia mendapatkan sebuah bola "sphere" dari salah satu pasiennya.
Makhluk-makhluk misterius mulai bermunculan untuk merebut bola Sphere putih yang Dewi pegang. Hingga akhirnya, kemurnian hati seorang Dewi membangunkan kekuatan Spheres putih dan membuat Dewi bisa bertransformasi menjadi "Shiva" sang ksatria cahaya.
Setelah perubahannya menjadi Shiva yang secara tiba-tiba, satu per satu misteri tentang Sphere pun mulai terkuak. Ternyata di negara yang terlihat damai ini, ada sebuah organisasi penjahat yang sangat berbahaya yang berencana menghancurkan dunia. Organisasi yang terdiri dari orang-orang misterius dengan kekuatan super yang menginginkan kekuatan Spheres putih milik Dewi untuk menguasai dunia.
Mampukah Dewi melindungai Spheres miliknya dan menyelamatkan dunia ini dari tangan organisasi rahasia tersebut??? Ikuti terus serinya di Youtube.
Meski Spheres Trinity adalah sebuah Tokusatsu Indie dengan pembiayaan dari kantong sendiri, dan belum terkomersilkan, tetapi kualitas gambar, special efek, dan alur ceritanya tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika boleh membandingkan, alur cerita Spheres Trinity bisa dibilang serumit Kamen Rider Ryuuki, Special Effect yang "lebih hidup" dibanding Bima Satria Garuda, dan kualitas Audio Video yang jempolan.
Sepertinya serial YouTube ini dibuat dengan sangat detil dan serius. Terlihat dari kualitas gambar dan efeknya yang tidak asal-asalan. Saking seriusnya, butuh waktu sekitar 9 tahun untuk menghasilkan 4 seri yang berduari 20 menitan.
Namun dibalik kelebihan tersebut ada juga kelemahannya. Satu kelemahan yang paling perlu di sorot adalah postur tubuh stuntman yang memerankan para "Sphere wariors" terlihat sangat berbeda sekali dengan para pemeran utamanya. Contohnya saja Dewi yang berpostur aduhai, menjadi terlihat sangat tinggi dan jangkung ketika berubah menjadi Shiva. Namun bagaimana lagi, memang susah menemukan orang dengan postur yang sama.
Hingga artikel ini ditulis, sudah ada 4 seri Spheres Trinity yang mereka rilis. Mungkin di seri keempat ada tulisan "Final", tetapi pada kenyataannya masih banyak misteri yang belum terkuak, dan musuh-musuh utamanya juga belum mati. So, kemungkinan besar masih ada seri lanjutannya. Kita tunggu saja.
Penasaran kan??? Seri pertamanya bisa dilihat di bawah ini :
Spheres Trinity : mini seri Tokusatsu Indie karya arek Surabaya
4/
5
Oleh
Yoko
Donate and coment. Happy blogging 😊